A. LINGKUNGAN
HIDUP
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas mahluk hidup. Mahluk hidup memerlukan lingkungan untuk hidupnya. Lingkungan temapt mahluk hidup tersebar di seluruh muka bumi.Bagian bumi dan atmosfer yang meliputi darat, air dan udara tempat hidup organisme disebut biosfer.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas mahluk hidup. Mahluk hidup memerlukan lingkungan untuk hidupnya. Lingkungan temapt mahluk hidup tersebar di seluruh muka bumi.Bagian bumi dan atmosfer yang meliputi darat, air dan udara tempat hidup organisme disebut biosfer.
B. SATUAN
MAHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
Ekosistem
tersusun atas satuan mahluk hidup, yaitu individu, populasi, komunitas, dan
ekosistem.
1. Individu
Didalam suatu habitat tidak hanya terdapat satu jenis mahluk hidup melainkan ada berbagai jenis mahluk hidup. Satu ekor ikan atau satu ekor penyu di sebut individu. Satu ganggang disebut individu.
Didalam suatu habitat tidak hanya terdapat satu jenis mahluk hidup melainkan ada berbagai jenis mahluk hidup. Satu ekor ikan atau satu ekor penyu di sebut individu. Satu ganggang disebut individu.
2. Populasi
Ikan yang hidup dikolam jumlahnya lebih dari satu. Semua iukan yang hidup di kolam disebut populasi ikan, semua kura-kura disebut populasi kura-kura. Jadi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup menetap disuatu daerah tertentu.
Ikan yang hidup dikolam jumlahnya lebih dari satu. Semua iukan yang hidup di kolam disebut populasi ikan, semua kura-kura disebut populasi kura-kura. Jadi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup menetap disuatu daerah tertentu.
a.
Kepadatan Populasi
Jumlah individu sejenis dalam suatu luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi. Adapun rumus untuk menghitung kepadatan populasi adalah :
jumlah x
Kepadatan populasi x = luas daerah
Jumlah individu sejenis dalam suatu luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi. Adapun rumus untuk menghitung kepadatan populasi adalah :
jumlah x
Kepadatan populasi x = luas daerah
b.
Perubahan Populasi
Kepadatan populasi dalam suatu ekosistem dapat berubah. Perubahan yang bersifat pengurangan populasi dapat disebabkan kematian dan perpindahan ketempat lain. Perubahan populasi yang bersifat penambahan dapat disebabkan kelahiran dan kedatangan dari tempat lain.
Jadi perubahan kepadatan populasi dapat disebabkan oleh faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), perpindahan (emigrasi) dan kedatangan (imigrasi).
Kepadatan populasi dalam suatu ekosistem dapat berubah. Perubahan yang bersifat pengurangan populasi dapat disebabkan kematian dan perpindahan ketempat lain. Perubahan populasi yang bersifat penambahan dapat disebabkan kelahiran dan kedatangan dari tempat lain.
Jadi perubahan kepadatan populasi dapat disebabkan oleh faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), perpindahan (emigrasi) dan kedatangan (imigrasi).
3. Komunitas
Komunitas adalah semua jenis populasi mahluk hidup yang hidup dalam suatu daerah atau lingkungan yang sama. Komunitas tediri atas bermacam-macam populasi. Setiap populasi terdiri atas sejumlah individu. Contohnya komunitas kolam.
Komunitas adalah semua jenis populasi mahluk hidup yang hidup dalam suatu daerah atau lingkungan yang sama. Komunitas tediri atas bermacam-macam populasi. Setiap populasi terdiri atas sejumlah individu. Contohnya komunitas kolam.
4.
Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbale balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem
merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi
antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi
yang ada.
Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk secara alami misalnya danau, rawa, hutan. Ekosistem buatan adalah ekosisten yang sengaja dibuat manusia.
Contohnya sawah, kolam, dan akuarium.
Ekosistem alami dapat dibedakan lagi kedalam beberapa jenis ekosistem, yaitu ekosistem darat, air tawar, air laut, dan pantai.
Ekosistem alami dapat dibedakan lagi kedalam beberapa jenis ekosistem, yaitu ekosistem darat, air tawar, air laut, dan pantai.
·
Ekosistem darat di
bedakan atas beberapa bioma seperti gurun, padang rumput, hutan basah, hutan
gugur, taiga dan tundra.
·
Ekosistem air tawar
dibedakan atas danau, rawa, dan sungai.
·
Ekosistem air laut
dibedakan atas :
a.
Ekosistem air laut berdasarkan daya tembus
sinar matahari kedalam air laut, dibedakan atas :
1)
Fotik,
merupakan daerah yang masih mendapat sinar matahari.
2)
Afotik,
merupakan daerah yang tidak mendapat sinar matahari.
b.
Ekosistem laut secara fisik dibedakan :
1)
Daerah litoral,
adalah daerah yang berbatasan dengan darat.
2)
Daerah neritik,
adalah daerah yang dalamnya ± 200 m dari permukaan laut. Daerah ini masih dapat
tertembus cahaya matahari.
3)
Daerah batial,
adalah daerah yang kedalamannya mencapai 200-15000 m dari permukaan laut.
Daerah ini mendapat sedikit cahaya.
4)
Daerah abisial, adalah
daerah yang kedalamannya lebih dari 1500 meter. Daerah ini tidak tertembus oleh
cahaya matahari.
Ekosistem
pantai dibedakan atas beberapa formasi-formasi adalah tumbuhan yang cocok untuk
habitat tertentu :
Formasi
yang membentuk ekosistem dibedakan atas :
a.
Hutan Mangrove
Vegetasi utamanya adalah bakau, bogem dan kayu api.
Vegetasi utamanya adalah bakau, bogem dan kayu api.
b.
Formasi Pes Caapre
Vegetasi yang utama adalah telapak kambing, rumput angin.
Vegetasi yang utama adalah telapak kambing, rumput angin.
c.
Formasi Barringtonia
Vegetasi utama selain keben dan butun terdapat pula ketapang, pandan dan bakung.
Vegetasi utama selain keben dan butun terdapat pula ketapang, pandan dan bakung.
C. KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah,
a. Abiotik
Abiotik atau komponen tak
hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar
komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat
berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi
organisme, yaitu:
a.
Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
b.
Air. Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari
ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang
sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan
air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan
air.
Keadaan air sangat ditentukan oleh faktor-faktor
berikut :
1)
Salinitas atau kadar garam bagi organisme yang hidup pada
habitat air sangat berpengaruh.
2)
Curah hujan mempengaruhi jenis organisme yang hidup pada
suatu tempat.
3)
Penguapan mempengaruhi adaptasi tanaman pada tempat
tertentu.
4)
Arus air mempengaruhi jenis hewan dan tumbuhan yang dapat
hidup pada habitat air tertentu.
c.
Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air
dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
d.
Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi
proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di
gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan
tumbuhan tertekan.
e.
Tanah dan batu. Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan
manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas
kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga,
serta sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
f.
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu
lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal.
Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
b.
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut
sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang
menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan
peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.
Produsen. Produsen adalah golongan mahluk hidup yang dapat
menghasilkan makanan sendiri. Golongan ini adalah semua tumbuhan yang mempunyai
zat hijau daun (klorofil). Dengan bantuan sinar (matahari), tumbuhan melakukan
fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
b.
Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai
makanannya. Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur,
dan mikroba.
c.
Pengurai / Dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut
juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih
besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai
yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan
organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu :
·
aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
·
anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan
organik sebagai penerima elektron /oksidan
·
fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi
juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada
suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen
heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di
air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah
air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
c. Perubahan Komponen Biotik
Dalam suatu ekosistem,
jumlah tiap-tiap komponen biotik akan mengalami perubahan yang tertaur sehingga
perbandingannya selalu tetap. Perubahan jumlah produsen akan diikuti oleh
perubahan pada konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya. Perubahan
pada komponen biotik ini terjadi secara alamiah. Gelombang turun naiknya jumlah
populasi dengan irama yang tetaap disebut fluktuasi populasi.
d. Keseimbangan Ekosistem
Ekosisten merupakan satu
kesatuan antara komponen biotik dan abiotik. Ekosistem dikatakan seimbang
apabila komposisi diantara komponen-komponennya dalam keadaan seimbang.
Ekosistem yang seimbang dapat bertahan lama atau kesinambungannya dapat
terpelihara.
Kehidupan dalam sebuah
akuarium adalah contoh suatu ekosistem. Komponen biotiknya adalah tumbuhan air,
ikan, siput dan bakteri pengurai. Komponen abiotiknya adalah air, batu, pasir,
tanaman dan udara. Bila komposisi komponen tersebut sudah mencapai
keseimbangan, komunitas dalam akuarium tersebut dapat bertahan lama.
D. SALING KETERGANTUNGAN
Ketergantungan
pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik
dan abiotik.
1. Ketergantungan komponen biotik dan
komponen abiotik
·
Pengaruh air terhadap makhluk hidup
·
Pengaruh udara terhadap makhluk hidup
·
Pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara
·
Pengaruh cacing terhadap kesuburan tanah
2. Ketergantungan antara produsen,
konsumen, dan pengurai
a. Rantai
Makanan
·
Peristiwa makan dan dimakan dgn urutan dan
arah tertentu
·
Dimulai dari tumbuhan (produsen) & terus
sampai konsumen tingkat 3
·
Contoh rantai makanan :
b. Jaring-Jaring
Makanan
·
Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
·
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap
jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
·
Contoh jaring-jaring makanan :
c. Piramida
Makanan
·
Bentuknya menggambarkan komposisi rantai
makanan yg semakin ke atas massanya semakin kecil.
·
Hal ini terjadi agar dlm ekosistem ada keseimbangan
yang mantap.
·
Tingkatan pada piramida makanan disebut tingkat trofik.
·
Pada piramida makanan, jumlah produsen >
konsumen.
·
Contoh piramida makanan :
d. Arus
Energi
·
Perpindahan energi dalam rantai makanan
·
Contoh :
Sebagian energi matahari àSebagian
energi tumbuhan àSebagian energi
konsumen tingkat à Sebagian energi
konsumen tingkat àSebagian energi konsumen tingkat à Sebagian energi pengurai à tumbuhan
·
Contoh arus energy :
e. Siklus
Daur Materi
·
Lingkaran materi yg beredar dari lingkungan, masuk
ke tubuh makhluk hidup dan kembali lagi ke lingkungan.
·
Contoh : Materi berupa gas, akan masuk ke
tubuh makhluk hidup dan keluar lagi ke lingkungan
·
Contoh siklus daur materi :
f. Siklus
oksigen
·
Tumbuhan hijau menghasilkan oksigen.
·
Oksigen dihirup hewan manusia, dan lain-lain.
·
Karbon dioksida dihembuskan hewan manusia,
dan lain-lain.
·
Tumbuhan mengambil karbon dioksida untuk
menghasilkan oksigen (fotosintesis).
·
Contoh siklus oksigen :
g. Siklus
Karbon
·
Karbon dioksida digunakan tumbuhan utk
fotosintesis
·
Karbon dioksida kembali lagi ke udara melalui
pembakaran, respirasi makhluk hidup, dll.
·
Contoh siklus karbon :
h. Siklus
Air
·
Air turun melalui hujan ke laut.
·
Air terserap ke tanah, lalu mengalir ke lautan.
·
Air laut menguap menjadi awan.
·
Awan terbawa oleh angin lalu menjadi hujan
·
Contoh siklus air :
E. POLA INTERAKSI ORGANISME
1. Interaksi Netralitas,
hubungan antara dua jenis organisme yang berbeda yang tidak saling
mempengaruhi, contohnya antara ikan dan katak pada ekosistem kolam.
2. Interaksi Predasi,
hubungan antara dua jenis organisme berbeda dimana yang satu sebagai pemangsa (predator) dan
yang lain sebagai mangsanya, contohnya
antara singa dengan zebra, ular dengan tikus, elang dengan kelinci dan
lain-lain.
3. Interaksi Kompetisi,
hubungan antara dua jenis organisme yang saling bersaing dalam mencari makan, tempat bernaung, mencari
pasangan dll, contohnya persaingan macan
dengan harimau dalam memperebutkan mangsanya, persaingan ular dengan elang
dalam memangsa tikus dan lain-lain.
4. Interaksi simbiosis, meliputi
:
a. Simbiosis
Mutualisme, cara hidup bersama antara dua jenis organisme
yang berbeda dan saling menguntungkan.
Contoh :
·
Kerbau
dengan burung jalak (burung jalak memakan kutu kerbau),
·
Lumut
kerak (ganggang berfotosintesis, jamur mencari air dan
mineral),
·
Jamur
dengan akar tumbuhan. Hubungannya disebut mikoriza.
b. Simbiosis
Parasitisme, cara hidup bersama antara dua jenis
organisme, yg satu mendapatkan keuntungan sedangkan yg lain dirugikan.
Organisme yg mendapatkan keuntungan disebut parasit, sementara yg dirugikan
inang.
Contoh :
·
Benalu
pada tumbuhan inang,
·
Kutu
rambut dengan manusia.
c. Simbiosis
komensalisme, cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda, organisme yang satu tidak mendapat keuntungan, sedangkan
yang lain tidak untung tetapi juga tidak rugi.
Contoh :
·
Ikan
remora dengan ikan hiu,
·
Anggrek
atau paku-pakuan yang menempel pada pohon.
5. Interaksi Antibiosis, hubungan
antara dua jenis organisme, dimana yang satu
menekan pertumbuhan yang lainnya.
contohnya pertumbuhan jamur
penisilium yang tumbuh pada roti
dan menekan pertumbuhan bakteri atau
jamur lainnya.